Postingan

Dear Allah

Untuk yang kesekian kalinya Ku-ucapkan dan kupinta pada-Mu "Ku titip mereka pada-Mu" Lagu yang sering kudendangkan Syair yang selalu menjadi lullaby- ku "Ku titip mereka pada-Mu" Jangan biarkan airmata mereka menetes Jangan biarkan senyum mereka pudar Biarkanlah kebahagiaan selalu terukir indah di wajah mereka  Dan izinkanlah nama mereka terpatri dan terpahat di hati kecilku Mereka... Lagu yang sering kudendangkan Syair yang selalu menjadi lullaby- ku "Ku titip mereka pada-Mu"

NYANYIAN RINDU

Malam sunyi yang sepi dan gelap Nyanyian rindu ini ku peruntukkan untuk mereka yang selalu mengisi hari-hariku dengan cinta dan kasih sayang Malam sunyi berkabut tanpa bintang Hanya ada bulan di atas sana Sendiri... Nyanyian rindu ini terlalu pilu untuk didendangkan pada mereka yang senantiasa merangkulku dengan lembut dan hangat Orkestra malam, kembali menghiburku yang menangis karena rindu pada mereka yang selalu mengiringi langkahku dengan do'a dan harapan Terlalu rindu diri ini untuk menahan pilu dan sakit meninggalkan mereka, Yang selalu ada untukku Yang selalu mengerti betapa diri ini penuh dengan kekurangan Nyanyian rindu ini ku peruntukkan pada KALIAN Yang berharga dalam hidupku

STARLESS SKY

Malam kian larut ketika mata ini lelah mengharap munculnya bintang di langit malam yang pekat itu Ku lanjutkan muse yang sempat tertunda oleh sekawanan kelelawar yang ribut untuk sebuah mangga Muse tentang untuk apa aku hidup Muse tentang lapuknya usia karena pendidikan Muse tentang kerasnya hidup yang menggilas dan meleburkan semua yang ada dalam diriku Starless sky! Sunyi kembali menelanku Ketika tubuh ini letih berganti posisi untuk kesekian kalinya mengharap munculnya bintang di langit gelap yang sepi itu Ku lanjutkan anganku tentang seorang kawan Kawan yang tak akan pernah bosan bersamaku Kawan yang selalu setuju dengan pemikiranku Kawan yang tak akan pernah jenuh mendengar keluh kesahku Hhh..... Starless sky! Akankah kau hanya berdiam diri saja dan termenung sendiri? Adakanlah pesta! Starless sky! Ku bilang, adakanlah pesta! Undang para bintang untuk memamerkan keanggunan mereka Undang sang rembulan untuk memamerkan p

LUKA dan DUKA 2

Di negeri orang... Terkadang aku mebenci diri ini Diriku yang menggunkan topeng untuk menutupi semua kebenaran yang ada Tawa dan senyum yang ada di negeri entah berantah ini Tak sebanyak tawa dan senyum yang ada di negeriku Canda sangatlah jarang ku temui Tak banyak yang bisa kulakukan di negeri orang ini Kadang hanya termenung, menangis dan berharap libur panjang kan segera tiba Kebahagiaanku perlahan memudar Layaknya benih bunga yang bertebaran, diterbangkan sang bayu entah ke mana Berharap suatu saat nanti akan mekar sempurna dan dapat mebagi kebahagiaan itu dengan orang lain Menyedihkan Menyebalkan Dan aneh... Mungkin Namun kenyataan yang kuhadapi memang seperti itu Diriku benar-benar sangatlah berbeda Topeng itu terlanjur merekat kuat di wajahku Satu-satunya yang dapat melepasnya adalah negeriku Walaupun aku sadar... Di negeriku juga tak banyak yang menyukai ku Tapi itulah hidup. Harus dijalani Harus dijalani

LUKA dan DUKA

Entahlah!! Akupun tak tahu... Malam itu... Ketika ku langkahkan kaki ini Saat itulah kali pertamanya aku tak dapat membendung air mataku Jika sebelumnya... Berulang kali kulangkahkan kaki ini untuk mencari dan mendulang ilmu Berulang kali pula air mata ini berhasil kupenjarakan, dengan jeruji senyum termanis yang kubisa Namun kali ini penjara itu goyah Penjara yang kokoh Yang kubangun dengan segala kepalsuan Yang menunjukkan  Betapa bahagianya aku Betapa bangganya aku Betapa tabahnya aku tinggalkan dua orang terkasih itu RUNTUH bersamaan dengan datangnya angin malam kala itu Ku jabat dan kuciumi punggung tangan mereka Yang mengiringi setiap langkahku dengan do'a dan harapan Mereka tersenyum manis Tapi ku tahu... Tak ada luka yang seperih itu Kini wajah dua orang terkasih itu sudah tak nampak lagi Berganti dengan wajah-wajah yang lain yang tanpa ekspresi Aku menangis dalam diam Suara derum mobil dan berbagai irama ya